Tak Perlu Ragu Perkenalkan Musik Pada Anak Sejak Ia Masih Kecil

Bagi anda hobi bernyanyi dan penggemar musik, Mungkin pernah berpikir apakah keturunan kita nantinya juga hobi bermusik. Atau bisa mungkin melebihi dari kita, Yaa benar atau tidaknya sebenarnya tergantung bagaimana kita mendidiknya. Meski pada kenyataannya buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

Seperti yang telah saya rangkum dari kompas.com. Musik memang berdampak positif bagi perkembangan kognitif anak. Itu sebabnya orangtua perlu memperkenalkan musik sedini mungkin. Psikolog keluarga sekaligus pendiri Rumah Dandelion, Nadya Pramesrani menjelaskan, musik memengaruhi perkembangan aspek motorik kasar dan halus, bahasa dan kognitif, serta sosial dan emosional anak.

Terhadap aspek motorik, misalnya, mendengarkan musik secara pasif bisa membuat bayi menggerakkan tubuhnya. Seiring bertambahnya usia, anak mulai bisa bergerak lebih banyak, seperti menari dan melompat.

“Dengan bergerak membantu pertumbuhan otot, membantu anak memiliki tubuh kuat dan keseimbangan. Keseimbangan jadi salah satu aspek motorik penting ketika anak sekolah,” kata Nadya dalam talkshow Play and Grow with ELC Musical Toys di Jakarta Selatan.

Musik akan membantu anak lebih berkonsentrasi dan lebih mampu memusatkan perhatian pada satu hal. Hal ini membuat perkembangan bahasa dan kognitif mereka lebih baik. Musik juga paling dibutuhkan untuk perkembangan sosial dan emosional anak.

Peneliti dari Florida International University menemukan kegiatan musik berkelompok dapat meningkatkan tumbuh kembang anak dalam lima hal, yakni kompetensi, kepercayaan diri, kepedulian, karakter, dan hubungan.

“Perasaan aman, penerimaan terhadap lingkungan. Terutama pada anak usia remaja atau pra remaja ini penting agar kegiatan belajar anak di sekolah tidak terganggu,” kata Nadya.
Usia mengenalkan musik pada anak. Dengan banyaknya manfaat musik terhadap tumbuh kembang anak, pada usia berapa disarankan mengenalkan musik pada anak?

“Dari bayi usia 0 bulan pun sudah bisa, tapi bentuknya berbeda dengan usia lainnya,” kata Nadya. Untuk anak usia 0 hingga 1 tahun, orangtua bisa mulai mengenalkan musik dengan cara memperdengarkannya musik atau menyanyikan lagu untuk anak.

Di usia dini tersebut anak bisa diperkenalkan dengan alat musik atau mainan yang bisa mengeluarkan bunyi-bunyian dengan cara ditekan atau dipukul. Ketika memasuki usia 1 sampai 3 tahun, anak belajar musik lewat sebab-akibat. Misalnya, ketika dipukul akan menghasilkan bunyi tertentu atau menari mengikuti irama lagu tertentu.

Anak sudah mulai bisa diajarkan bermain musik ketika memasuki usia 3 hingga 5 tahun, saat mereka sudah mengenal tempo dan nada. “Baru lah pada usia 5 tahun ke atas anak bisa diajarkan menguasai alat musik tertentu sesuai minatnya,” kata Nadya.

Nah jadi buat para orang tua tak perlu ragu yang mengajarkan atau mengenalkan musik kepada anak, Meski masih dalam tahap pertumbuhan.

Sumber : Lifstyle.kompas.com

~ SEMOGA ~ BERMANFAAT ~

5 Comments

  1. Iya, Mas…inginnya gitu, dia suka genjreng-genjreng gitar bapaknya ga jelas gitu ampe salah satu gitar bapaknya senarnya putus, yang satu bengkok. Dia pernah minta violin tapi skrg udah gak. Ada kursus violin ternyata hanay terima anak usia minimal 7tahun.

    Suka

    1. Violin memang agak susah…Yaa harusnya pake gitar mainan atau gitar bekas, Kan cuma perkenalan musik saja nggak harus detail dipelajari. Toh nanti sianak itu yang berpikir tentang musik terhadap dirinya.πŸ˜„πŸ˜„

      Suka

Tinggalkan komentar